Ads Top

3 Masalah Manchester United Yang Lebih Besar Dari Pogba

Manchester – Paul Pogba telah menjadi gangguan bagi Jose Mourinho baru-baru ini. Setelah penampilan menyedihkannya di pertandingan melawan Sevilla, di mana timnya menderita 25 tembakan dan hanya melepaskan enam tembakan.

Kemudian muncul pertanyaan tentang kontribusi mantan pemain termahal dunia itu. Namun bukan Pogba masalah terbesar bagi Jose Mourinho saat ini, dan berikut adalah tiga masalah yang lebih besar dari pemain asal Prancis itu.

PERTAHANAN
Baru-baru ini, pertahanan Manchester United tampak merapuh. Tottenham Hotspur hanya membutuhkan waktu 11 detik untuk menembus mereka di Wembley, sementara Newcastle mampu merepotkan dari situasi bola mati.

Kemudian, di pertengahan pekan, Sevilla melepaskan tembakan empat kali lebih banyak dari United. Dan jika tidak ada David De Gea, entah kebobolan berapa gol United di pertandingan itu.

De Gea sekali lagi menjadi pemain United terbaik di pertahanan mereka. Menurut statistik Opta, berdasarkan tembakan yang diterima Manchester United, rata-rata kiper akan kebobolan 33 gol, di mana De Gea hanya kebobolan 19 gol. Tapi tak selamanya Manchester United akan hanya bergantung pada kehebatan kiper mereka.

NEMANJA MATIC
Saat Mourinho mendatangkan Matic, dia berbicara tentang kebutuhan akan spesialis, seseorang dengan kemampuan bertahan yang seimbang. Di awal musim ini, tampaknya mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Tapi seiring musim bergulir, Matic mulai menunjukkan mengapa Antonio Conte tidak membutuhkan dirinya.

Di Premier League, ada 13 gelandang yang telah melakukan lebih banyak tekel dari Matic. Pemain asal Serbia ini memang memiliki postur ideal bagi seorang gelandang bertahan, namun dia bukanlah perebut bola yang agresif, dan dia juga tidak terlalu cepat dalam mengalirkan bola. Itulah yang benar-benar dimiliki United, dan Pogba, sekarang kesulitan karena itu.

SERANGAN
Pendekatan serangan Mourinho adalah membiarkan para pemainnya menemukan jalannya sendiri, sebuah prinsip yang bergantung dengan pemain individu. Di Manchester City, Anda merasa bahwa setiap pemain terkoneksi dengan baik dan tahu di mana mereka seharusnya berada, apa yang harus dilakukan, dan di mana mereka memainkan bola. Serangan United lebih spontan.

Masalah yang timbul dari itu adalah, ketika pemain kurang memiliki kepercayaan diri, tidak ada struktur serangan yang baik yang bisa terjalin, dan pada akhirnya serangan mereka terasa tanpa arah. Serangan yang tanpa arah itu pun kerap menyulitkan Romelu Lukaku sebagai penyelesai peluang tim. (Sumber: Metro)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.